BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang Masalah
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam makalah ini penulis lebih mengkhususkan pembahasan mengenai media pembelajaran berbasis internet, dimana dalam proses pembelajaran seorang guru memanfaatkan pasilitas yang ada diinternet untuk menjadi jalan atau bahan pembelajaran didalam kelas.
Namun pada kenyataan yang kita lihat dilapangan masih banyak guru yang tabu akan computer apalagi berhubungan dengan internet. Oleh sebab itu penulis akan mencoba menjelaskan tentang media berbasis internet ini secara ringkas.
B. Rumusan Masalah
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam makalah ini penulis lebih mengkhususkan pembahasan mengenai media pembelajaran berbasis internet, dimana dalam proses pembelajaran seorang guru memanfaatkan pasilitas yang ada diinternet untuk menjadi jalan atau bahan pembelajaran didalam kelas.
Namun pada kenyataan yang kita lihat dilapangan masih banyak guru yang tabu akan computer apalagi berhubungan dengan internet. Oleh sebab itu penulis akan mencoba menjelaskan tentang media berbasis internet ini secara ringkas.
B. Rumusan Masalah
- Apa Pengertian media pembelajaran berbasis internet?
- Apa Kelebihan dan kekurangan media berbasis internet?
- Bagaimna langkah-langkah penyusunan program sistem pembelajaran berbasis E-Learning?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran berbasis internet, serta kelebihan dan kelemahannya serta langkah-langkah penyusunan program sistem pembelajaran berbasis E-learning
BAB II
PEMBAHASAN
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET (E-LEARNING)
PEMBAHASAN
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET (E-LEARNING)
A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Internet
Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.[1] Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.[2]
Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan.[3] Dalam penelitian kali ini peneliti lebih cenderung menggunakan definisi media pembelajaran dari Oemar Hamalik dengan alasan bahwa cakupannya lebih luas, tidak hanya dibatasi sebagai alat tetapi juga teknik dan metode sehingga dapat mencakup definisi dari para ahli pendidikan lainnya.
Sedangkan pengertian media pembelajaran berbasis Internet (E-Learning) adalah media pembelajaran menggunakan internet sebagai medianya dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
B. Media Pembelajaran Berbasis Internet
Kemajuan ICT, proses ini dimungkinkan dengan menyediakan sarana pembelajaran online melalui internet dan media elektronik. Konsep pembelajaran berbasis ICT seperti ini lebih dikenal dengan e-learning. E-Learning atau electronic learning kini semakin merupakan salah satun cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Pengertian formal istiah e learning diberikan oleh beberapa pakar diantaranya yang banyak diadopsi adalah pendapat Harley, yang menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan Komputer lain. Sedangkan menurut Learn Frame bahwa e-learning, disebut juga Tb- Learning (Technology-based Learning) adalah sistem pendidikan yang menggunakan semua aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar termasuk jaringan Komputer (Internet, Intranet, Satelit), media elektronik (audio, tv, CD-ROM).[4]
Dalam konsep e-learning, tidak saja materi pelajaran disediakan secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem (berupa software) yang mengatur dan memonitor interaksi antara guru dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat langsung (synchronoius) atau tertunda (asynchronoius). Dalam e-learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course Management System). Software LMS komersial yang popular diantaranya adalah WebCT, Blacckboard, TopClass, eCollege. Sedangkan yang merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya adalah Dokeos (yang dipakai UNEJ) dan Moodle. LMS/CMS tidak saja menyediakan ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti komunikasi langsung (chatting, teleconference, video conference), komunikasi tertunda (e-mail, mailing-list), pelacak progress (progress tracking), materi pelajaran (silabus, materi pelajaran, kumpulah soal-soal, latihan online).
C. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Ada beberapa keunggulan e-learning dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional di antaranya adalah :
- Pembelajaran jarak jauh, e-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.
- E-Learning dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran.
- E-Learning menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
- E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan dosen, guru, instruktur maupun sesame peserta didik.
- Fleksibilitas dari sisi waktu dan tempat. Suasana tidak menegangkan. Dengan e-learning suasana belajar tidak menegangkan seperti tatap muka langsung. Siswa lebih berani melakukan latihan online karena tidak takut malu atau dibentak kalau melakukan kesalahan.
- Mudah meremajakan materi. Berbeda dengan meremajakan materi pelajaran yang tersusun dalam bentuk buku cetak, materi online dapat diremajakan setiap saat.
- Peserta didik dapat merasa senang dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan karena menggunakan alat bantu seperti video, audio dan juga dapat menggunakan alat bantu seperti komputer bagi sekolah yang sudah mempunyai peralatan komputer.
Selain memiliki beberapa keunggulan, pemanfaatan e-learning pun memiliki beberapa kekurangan yakni :
- Terutama dari sisi kebutuhan investasi jaringan pendukung dengan perangkat lunaknya. Untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari e-learning dibutuhkan dukungan jaringan yang tepat dan stabil.
- Guru banyak yang belum siap menggunakan metode e-learning dan masih belum terampil menggunakan fasilitas seperti video dan komputer.
- Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
- Keterbatasan jumlah Komputer yang dimiliki oleh Sekolah juga menghambat pelaksanaan e-learning.
- Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik ELearning ini.[5]
D. Langkah-langkah Penyusunan Program Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning
a. Perencanaan Awal
- Mengidentifikasi tujuan, kebutuhan dan masalah yang muncul dalam pembelajaran.
- Analisis karakteristik siswa yang akan menggunakan dan pelajari materi yang akan dikembangkan.
- Mempertimbangkan strategi pembelajaran.
b. Menyiapkan Materi
- Menguasai materi dan metodologi pengajaran.
- Menguasai prosedur pengembangan media.
- Menguasai teknik pemograman komputer.
- Mengetahui keterbatasan komputer.
c. Mendesain Paket Program Pembelajaran
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah memperkenalkan materi baru untuk melengkapi atau menguatkan pelajaran yang telah berlangsung dengan media lain.
d. Menvalidasi Paket Program Pembelajaran
Memvalidasi paket program membuktikan validitasnya secara empiris lewat uji lapangan pada paket program yang dikembangkan. Paket program diuji cobakan dengan memilih sampel yang representatif.
Program pembelajaran perlu memperhatikan :
1. Kebenaran bahan ajar.
2. Ketepatan antara program dengan populasi pengguna.
3. Kesederhanaan program.
4. Efisiensi penggunaannya.
5. Reliabilitas[6]
Menurut Onno W. Purbo ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu :
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah memperkenalkan materi baru untuk melengkapi atau menguatkan pelajaran yang telah berlangsung dengan media lain.
d. Menvalidasi Paket Program Pembelajaran
Memvalidasi paket program membuktikan validitasnya secara empiris lewat uji lapangan pada paket program yang dikembangkan. Paket program diuji cobakan dengan memilih sampel yang representatif.
Program pembelajaran perlu memperhatikan :
1. Kebenaran bahan ajar.
2. Ketepatan antara program dengan populasi pengguna.
3. Kesederhanaan program.
4. Efisiensi penggunaannya.
5. Reliabilitas[6]
Menurut Onno W. Purbo ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu :
- Electronic mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun 1971 (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini sering disebut sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan mudah digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset Amerika Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center) diketahui bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting internet, lebih penting daripada web (http://www.gvu.gatech..edu/user_surveis/).
- Mailing List, mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun 1972 (http://www.livinginternet.com). Ini merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik e-mail dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail bersifat tidak langsung (asynchronous)
- News group, adalah fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk komunikasi antar dua orang atau lebih secara serentak atau bersifat langsung (synchronous). Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai konferensi, dengan fasilitas video conferencing, atau text saja, atau bisa audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
- Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTP) ini seseorang dapat menstransfer data atau file dari satu komputer ke internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil file dari situs internet ke dalam komputer pengguna (down-koad).
- World Wide Web atau sering disebut Web mulai diperkenalkan tahun 1990-an (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen lain dan fasilitas ini bersifat multimedia, yang terdiri dari kombinasi teks, foto, grafik, audio, animasi, dan video.[7]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian media pembelajaran berbasis Internet (E Learning) adalah media pembelajaran menggunakan internet sebagai medianya dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Kelebihan E-Learning antara lain Pembelajaran jarak jauh, e-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.
- E-Learning dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran.
- E-Learning menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
- E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan dosen, guru, instruktur maupun sesame peserta didik.
Kekurangan E-Learning antara lain :
- Terutama dari sisi kebutuhan investasi jaringan pendukung dengan perangkat lunaknya. Untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari e-learning dibutuhkan dukungan jaringan yang tepat dan stabil.
- Guru banyak yang belum siap menggunakan metode e-learning dan masih belum terampil menggunakan fasilitas seperti video dan komputer.
- Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
Langkah-langkah Penyusunan Program Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning
- Perencanaan Awal
- Menyiapkan Materi
- Mendesain Paket Program Pembelajaran
- Menvalidasi Paket Program Pembelajaran
B. Saran
Dalam penerapan media pembelajaran berbasis Internet ini, hendaknya seorang guru melihat terlebih dahulu karakteristis para siswanya dan fasilitas yang dimiliki disekolah, jika memungkinkan lebih baik untuk diterapkan dan diawasi secara baik dalam penerapannya.
DAFTAR PUSTAKA
Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers.
Oemar Hamalik, 1989, Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya.
Mahfud Shalahuddin, 1986, Media Pendidikan Agama, Bandung : Bina Islam.
Menggunakan google sebagai penunjang pembelajaran, dalam : http://www.learnframe.com/, Diakses tanggal 12 Januari 2013
Menggunakan google sebagai penunjang pembelajaran, dalam : http://www.bergaul.com/pages/blog/ showblog.php?blogid=16309, Diakses tanggal 12 Januari 2013.
Menggunakan google sebagai penunjang pembelajaran, dalam : http://www.scribd.com/doc/8090651/internet-sebagai-alternatif-media-pembelajaran, Diakses tanggal 12 Januari 2013.
Menggunakan google sebagai penunjang pembelajaran, dalam : http://smp.labschool.upi.edu/2011/10/media-pembelajaran-berbasis-internet-e-learning/, diakses tanggal 12 Januari 2013.