Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang memantik perhatian besar dari Presiden FIFA Gianni Infantino. Melalui pernyataan resminya, ia menandai peristiwa ini sebagai “hari yang gelap” untuk sepak bola.
Kerusuhan bermula ketika laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya berakhir. Persebaya, yang notabene tim rival Arema FC, menang dengan skor 3-2.
Para penonton yang kecewa memasuki lapangan tepat ketika pertandingan berakhir. Mereka tidak puas dengan hasil yang dialami oleh tim. Di saat yang bersamaan, aparat keamanan coba mengendalikan situasi, salah satunya dengan melempar gas air mata.
Akibatnya, situasi justru jadi tidak terkendali karena penonton yang masih di tribun jadi berdesak-desakan untuk keluar. Ratusan jiwa yang meninggal dunia kebanyakan karena situasi kurang oksigen akibat berdesak-desakan dan efek dari gas air mata.
Infantino terkejut dengan apa yang terjadi di laga tersebut. Insiden tragis tersebut membuat nyawa lebih dari 120 orang melayang.
“Dunia sepak bola saat ini sedang syok menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia ada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” katanya melalui laman resmi FIFA.
“Ini hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi yang terjadi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa dari insiden tragis ini.”
Selain itu, Infantino juga mengajak komunitas dunia untuk ikut berbelasungkawa atas kejadian memilukan tersebut. Ia berharap solidaritas ini bisa menguatkan kerabat korban.
”Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment